Monday, May 16, 2011

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

Pemeriksaan payudara sendiri merupakan salah satu langkah untuk mencegah terjadinya kanker payudara. berikut penjelasan lebih lanjut.

1. Pegertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pemeriksaan payudara sendiri atau dikenal dengan singkatan SADARI. Pemeriksaan payudara sendiri adalah pemeriksaan pada payudara sendiri yang dilakukan setiap bulan sesudah haid untuk mendeteksi secara dini adanya tonjolan yang mungkin menyebabkan kanker pada payudara (Suryaningsih, 2009).
2. Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Tujuan dilakukannya SADARI adalah untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan pada payudara baik struktur, bentuk ataupun tekstur (Suryaningsih, 2009).
Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin adalah untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera diketahui. Kebanyakan kanker payudara ditemukan pertama kali oleh kaum wanita sendiri. Apabila kanker payudara ditemukan secara dini dan diobati secara tepat, harapan sembuh sangat besar. Belajar memeriksa payudara secara benar dapat menyelamatkan hidup wanita. Karena itu penting sekali pemeriksaan payudara dilakukan setiap bulan (Suryaningsih, 2009).
3. Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
SADARI dilakukan oleh setiap wanita yang telah memiliki siklus menstruasi dan wanita yang telah mengakhiri siklus menstruasi (menopause). SADARI dilakukan setiap 3 bulan sekali selama lebih kurang 5 menit antara hari kelima dan kesepuluh dari siklus menstruasi dengan menghitung hari pertama menstruasi sebagai hari pertama. SADARI dapat juga langsung dilakukan apabila dicurigai adanya kelainan pada payudara. (Suryaningsih, 2009).


4. Langkah-langkah pemeriksaan payudara sendiri
Langkah 1
Langkah pertama adalah:
1. Memulainya dengan melihat payudara anda dicermin.
2. Posisi pundak tegap.
3. Kedua tangan dipinggang.
Yang harus anda lihat adalah:
1. Ukuran payudara.
2. Bentuk payudara.
3. Warna payudara.
Payudara normal adalah payudara dengan bentuk sempurna tanpa perubahan bentuk dan pembengkakan. Payudara yang bermasalah jika; kulit mengkerut, terjadi lipatan, ada tonjolan, puting berubah posisi biasanya seperti tertarik kedalam, kemerahan, nyeri, dan ruam-ruam atau bengkak.
Langkah 2
Langkah kedua adalah:
1. Angkat tangan anda.
2. Amati jika ada perubahan-perubahan payudara.
Langkah 3
Langkah ketiga adalah:
1. Saat anda bercermin, anda cermati puting anda.
2. Periksalah ada cairan yang keluar dari kedua puting atau tidak (baik itu cairan bening, seperti susu, berwarna kuning atau bercampur darah).
3. Periksalah puting anda apakah terdapat tanda-tanda yang tidak wajar seperti ada lika atau koreng.
Puting yang baik:
Jika anda tidak menyusui maka tidak akan keluar cairan apapun. Namun jika anda menyusui akan mengeluarkan ASI tentunya.
Puting yang bermasalah adalah puting yang mengeluarkan cairan berwarna kuning bercampur darah dan mengoreng.
Langkah 4
Pada langkah keempat ini rasakan payudara anda dengan cara berbaring dan lakukan pemijatan.
Merasakan payudara dengan cara berbaring, caranya:
1. Pergunakanlah tangan kanan untuk merasakan payudara kiri, begitu sebaliknya.
2. Pijatlah dengan pelan namun pasti (tapi bukan keras), pijatan dapat dilakukan dengan tiga ujung jari anda (telunjuk, tengah dan jari manis).
3. Jaga posisi ujung jari datar terhadap permukaan payudara.
4. Gunakan gerakan memutar, sekali putaran mencakup seperempat bagian payudara.
Pemijatan payudara sambil berbaring, caranya:
1. Pijatlah seluruh payudara anda dari atas sampai bawah, kiri dan kanan.
2. Setelah itu pijat juga dari tulang pundak sampai bagian atas perut dan dari ketiak sampai belahan payudara.
3. Buatlah pola memutar untuk memastikan anda sudah memijat seluruh payudara anda.
4. Mulailah dari puting, buat gerakan memutar semakin lama semakin besar sampai anda mencapai bagian tepi payudara.
5. Anda juga dapat membuat gerak naik turun, gerakan ini bagi sebagian besar wanita dianggap lebih efektif.
6. Pastikan anda merasakan seluruh jaringan payudara dari depan (puting) sampai bagian belakang.
7. Pakaialah pijatan-pijatan yang sesuai dengan anatomi payudara yaitu : ringan untuk kulit dan jaringan tepat dibawah kulit, pijatan sedang untuk bagian tengah payudara dan pijatan kuat untuk jaringan dalam payudara.
8. Saat anda mencapai jaringan dalam payudara, anda harus dapat merasakan tulang iga anda.
Langkah 5
Langkah kelima adalah:
1. Rasakan payudara anda saat anda duduk atau berdiri.
2. Anda dapat merabanya saat mandi karena bagi sebagian wanita mereka merasa lebih mudah memijat saat kulit payudara dalam keadaan basah dan licin.
3. Lakukan dengan gerakan yang sama seperti dijelaskan pada langkah 4 (Suryaningsih, 2009).

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

Pemeriksaan payudara sendiri merupakan salah satu langkah untuk mencegah terjadinya kanker payudara. berikut penjelasan lebih lanjut.

1. Pegertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pemeriksaan payudara sendiri atau dikenal dengan singkatan SADARI. Pemeriksaan payudara sendiri adalah pemeriksaan pada payudara sendiri yang dilakukan setiap bulan sesudah haid untuk mendeteksi secara dini adanya tonjolan yang mungkin menyebabkan kanker pada payudara (Suryaningsih, 2009).
2. Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Tujuan dilakukannya SADARI adalah untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan pada payudara baik struktur, bentuk ataupun tekstur (Suryaningsih, 2009).
Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin adalah untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera diketahui. Kebanyakan kanker payudara ditemukan pertama kali oleh kaum wanita sendiri. Apabila kanker payudara ditemukan secara dini dan diobati secara tepat, harapan sembuh sangat besar. Belajar memeriksa payudara secara benar dapat menyelamatkan hidup wanita. Karena itu penting sekali pemeriksaan payudara dilakukan setiap bulan (Suryaningsih, 2009).
3. Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
SADARI dilakukan oleh setiap wanita yang telah memiliki siklus menstruasi dan wanita yang telah mengakhiri siklus menstruasi (menopause). SADARI dilakukan setiap 3 bulan sekali selama lebih kurang 5 menit antara hari kelima dan kesepuluh dari siklus menstruasi dengan menghitung hari pertama menstruasi sebagai hari pertama. SADARI dapat juga langsung dilakukan apabila dicurigai adanya kelainan pada payudara. (Suryaningsih, 2009).


4. Langkah-langkah pemeriksaan payudara sendiri
Langkah 1
Langkah pertama adalah:
1. Memulainya dengan melihat payudara anda dicermin.
2. Posisi pundak tegap.
3. Kedua tangan dipinggang.
Yang harus anda lihat adalah:
1. Ukuran payudara.
2. Bentuk payudara.
3. Warna payudara.
Payudara normal adalah payudara dengan bentuk sempurna tanpa perubahan bentuk dan pembengkakan. Payudara yang bermasalah jika; kulit mengkerut, terjadi lipatan, ada tonjolan, puting berubah posisi biasanya seperti tertarik kedalam, kemerahan, nyeri, dan ruam-ruam atau bengkak.
Langkah 2
Langkah kedua adalah:
1. Angkat tangan anda.
2. Amati jika ada perubahan-perubahan payudara.
Langkah 3
Langkah ketiga adalah:
1. Saat anda bercermin, anda cermati puting anda.
2. Periksalah ada cairan yang keluar dari kedua puting atau tidak (baik itu cairan bening, seperti susu, berwarna kuning atau bercampur darah).
3. Periksalah puting anda apakah terdapat tanda-tanda yang tidak wajar seperti ada lika atau koreng.
Puting yang baik:
Jika anda tidak menyusui maka tidak akan keluar cairan apapun. Namun jika anda menyusui akan mengeluarkan ASI tentunya.
Puting yang bermasalah adalah puting yang mengeluarkan cairan berwarna kuning bercampur darah dan mengoreng.
Langkah 4
Pada langkah keempat ini rasakan payudara anda dengan cara berbaring dan lakukan pemijatan.
Merasakan payudara dengan cara berbaring, caranya:
1. Pergunakanlah tangan kanan untuk merasakan payudara kiri, begitu sebaliknya.
2. Pijatlah dengan pelan namun pasti (tapi bukan keras), pijatan dapat dilakukan dengan tiga ujung jari anda (telunjuk, tengah dan jari manis).
3. Jaga posisi ujung jari datar terhadap permukaan payudara.
4. Gunakan gerakan memutar, sekali putaran mencakup seperempat bagian payudara.
Pemijatan payudara sambil berbaring, caranya:
1. Pijatlah seluruh payudara anda dari atas sampai bawah, kiri dan kanan.
2. Setelah itu pijat juga dari tulang pundak sampai bagian atas perut dan dari ketiak sampai belahan payudara.
3. Buatlah pola memutar untuk memastikan anda sudah memijat seluruh payudara anda.
4. Mulailah dari puting, buat gerakan memutar semakin lama semakin besar sampai anda mencapai bagian tepi payudara.
5. Anda juga dapat membuat gerak naik turun, gerakan ini bagi sebagian besar wanita dianggap lebih efektif.
6. Pastikan anda merasakan seluruh jaringan payudara dari depan (puting) sampai bagian belakang.
7. Pakaialah pijatan-pijatan yang sesuai dengan anatomi payudara yaitu : ringan untuk kulit dan jaringan tepat dibawah kulit, pijatan sedang untuk bagian tengah payudara dan pijatan kuat untuk jaringan dalam payudara.
8. Saat anda mencapai jaringan dalam payudara, anda harus dapat merasakan tulang iga anda.
Langkah 5
Langkah kelima adalah:
1. Rasakan payudara anda saat anda duduk atau berdiri.
2. Anda dapat merabanya saat mandi karena bagi sebagian wanita mereka merasa lebih mudah memijat saat kulit payudara dalam keadaan basah dan licin.
3. Lakukan dengan gerakan yang sama seperti dijelaskan pada langkah 4 (Suryaningsih, 2009).

Sunday, May 15, 2011

Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak

1. AIR

Pada masa bayi, terutama bayi muda jumlah air yang dianjurkan untuk diberikan sangat penting, dibandingkan dengan bayi yang lebih tua dang umur selanjutnya, karena air merupakan nutrient yang menjadi medium untuk nutrient yang lainnya. Oleh karena itu masukan dari nutrient tersebut ditentukan kadarnya dalam cairan dan jumlah cairan (termasuk air) yang diberikan. Sebaliknya air dapat diberikan tanpa disertai nutrient lainnya. Umumnya dapat dikatakan kebutuhan air berhubungan erat dengan intake kalori dan berat jenis urine, yang bergantung kepada banyaknya zat yang terlarut diddalam urine tersebut. Untuk bayi menyusu pada ibunya, masukan air rata-rata 175-200 ml/kgbb/hari dalam triwulan pertama, kemudian menurun menjadi 150-175 ml/kgbb/hari dalam triwulan kedua, 130-140ml/kgbb/hari dalam triwulan ketiga dan 120-140ml/kgbb/hari dalam triwulan terakhiir.

2. ENERGI

Komisi akhli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukakan reguiremen dari kolari harus disesuaikan dengan berat badan selama masa pertumbuhan. Kalori yang diberikan akan digunakan untuk:

1. Metabolisme Basal: bayi membutuhkan 55 kal/kgbb/hari, kemudian pada usia selanjutnya berkurang dan setelah dewasa menjadi 25-30 kal/kgbb/hari. Metabolisme basal meningkat 10% untuk tiap kenaikan suhu 10c.

2. sfecufic Dinamic Action (SDA) ialah kenaikan kalori yang diperlukan diatas keperluan metabolisme basal, yang disebabkan oleh peritiwa makan dan mendernakan makanan. Pada masa bayi rata-rata 7-8% dari seluruh masukan kalori , sedangkan pada anak kira-kira 5% bila diberikan makanan yang biasanya..

3. pembuangan ekskreta (sisa yang tdk terpakai); biasanya tidak lebih dari 10%.

4. aktivitas jasmani: 15-25 kal/kgbb/hari. Pada saat aktif dapat mencapai 50-80 kal/kgbb untuk waktu yang singkat, misalnya saat berolah-raga (atletik, berenang dan sebagainya).

5. pertumbuhan: merupakan jumlah kalori yang tidak digunakan untuk keperluan tersebut diatas dan merupakan kalori yang disimpan.

6. Bergantung pada fese pertumbuhan, pada hari-hari pertumbuhan kira-kira 20-40 kal/kgbb/hari, kemudian berkembang sehingga pada akhir masa bayi menjadi 15-25 kal/kgbb/hari. Pada masa remaja kebutuhan kalori untuk pertumbuhan akan meningkat lagi.

Kalori dalam makanan berasal dari nutrient protein, lemak dan karbohidrat. Setiap gram menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan karbohidrat 4 kalori.

Distribus kalori dalam makanan anak yang dalam keseimbangan diet (balancet diet) ialah 15% berasal dari protein, lemak dan karbohidrat. menurut platt (1961), bila makanan tersebut diukurnilai gizinya dengan net dietary protein calories % atau NDpCals %, maka sesuatu makanan bernilai cukup (adekuat) sbb:

- masa bayi = 8,0

- Anak 1-3 tahun = 7,8

- Anak 4-9 tahun = 5,8

- masa remaja = 8,5

Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebebkan kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.

3. PROTEIN

Nilai gizi protein ditentukan an oleh kadar asam amino asensial.Akan tetapi dalam praktek sehari-hari umumnya dapat ditentukan dari asalnya.Protein hewani biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein nabati.Protein telur dan susu biasanya dipakai sebagai standar untuk nilai gizi protein.

Nilai gizi protein nabati ditenkan asam amino yang kurang (asam amino pembatas), misalnya protein kacang-kacangan kekurangan asam amino sulfur mentionin dan sistim sedangkan protein bahan makanan tepung (cereal) kekurangan lisin.Nilai protein dalam makanan orang Indonesia sehari-hari umumnya diperkirakan 60% daripada nilai gizi protein telur.

Komisi FAO/WHO (1971) tidak lagi menggunakan kebutuhan protein, tetapi menggunakan istilah the safe level of protein intake yaitu jumlah protein yang dianggap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan faal dan memelihara kesehatan untuk hampir semua orang dalam golongan umur tertentu. Angka tersebut lebih tinggi dari pada angka rata-rata rekuiremen protein. Untuk masa bayi, komisi FAO/WHO tersebut tidak memberikan angkanya. Dalam workshop on food dari international congres of paediatrics di Wina (1971) dikemukakan tenteng jumlah yang dianjurkan.

4. LEMAK

Sampai sekarang lemak masih dianggap tidak perlu terdapat dalam jumlah banyak, kecuali untuk asam lemak esensial (asam linoleat dan arakidonat). Untuk masa pertumbuhan yang cepat, lemak dalam makanan mempunyai arti sebagai berikut:

  • Bila lemak kurang dari 20% kalori, maka jumlah protein atau karbohidrat perlu dinaikkan. Dengan demikian mungkin akan mengakibatkan kelebihan beban ginjal dan juga menyebabkan kelebihan beban ginjal dan juga menyebabkan kelebihan kemampuan enzim disakaridase dalam usus, sehingga dapat meyebabkan diare.
  • Lemak merupakan bahan makanan berkalori banyak yang diperlukan untuk memenuhi rekuiremen kalori bayi dan anak.
  • Lemak mengandung asam lemak esensial. Bila kurang dari 0,1% dapat mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok, hambatan pertumbuhan. Di anjurkan sekurang-kurangnya 1% dari pada kalori berasal dari asam linoleat.
  • Lemak merupakan sumber gliserida dan kolestrol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat oleh bayi sekurang-kurangnya sampai 3 bulan.
  • Lemak merupakan zat yang memberikan rasa sedap pada makanan, bahkan juga bagi bayi.
  • Lemak mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E dan K )

5. KARBOHIDRAT

Rekuiremen karbohidrat belum diketahiu dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa .pada usia yang lebih tua kalori dan hidrad arang bertambah jika bayi telah diberi makanan lain,terutama yang mengandung banyak tepung,seperti misalnya bubur susu,nasi tim.

6. Rekuiremen vitamin dan mineral

untuk memelihara kesehatan,rekuiremen bayi dan anak menurut recommended dietary allowance for use in Indonesia yang d keluakan oleh departemen kesehatan Ri pada tahun 1968.

Merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi dan anak.jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak.maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut:

1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan menggunakan data tentanang kebutuhan nutrient.

2. menentukan jenis bahan makanan yang dipili untuk menterjemahkan nutrient yang diperlukan dengan menggunakan daftar posisi nutrient dari berbagai macambahan makanan.

3. menentukan jenis makanan yang akan diolah sesuai dengan hidangan (menu)yang dikehendaki.

4. menentukan jadwal waktu makan dan menentukan hidangan.perlu pula ditentukancara pemberian makan,misalnya dengan cara makan biasa,denganpipa penduga (sonde)dan lain-lain.

5. memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut,perlu dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan ketidak sukaan rhadap suatu makanan.Perhatikan pula bila betul-betul terjadi keadan anoreksia.Bila tidak terdapat sisa makanan ,mungkin makananyang diberikan jumlahnya kurang atau berarti menentukan rekuiremen terlalu renda.kekurangan tersebut perlu diperbaiki pada hari berikutnya,

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk pengaturan makan yang tepat adalah

  1. Umur
  2. Berat badan
  3. Diagonis dari penyakit,tahap serta keadan penyakit.
  4. Keadan mulut sebagai alat penerima makanan.
  5. Kebiasan makan,kesukaan dan ketidak sukaan,akseptabilitas dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang diberikan.Dengan memperharikan dan memperhitungkan fakto-faktor tersebut atas,umumnya tidak akan banyak terjadi kekeliruan dalam mengatur makan untuk seorang bayi dan anak.

Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak

1. AIR

Pada masa bayi, terutama bayi muda jumlah air yang dianjurkan untuk diberikan sangat penting, dibandingkan dengan bayi yang lebih tua dang umur selanjutnya, karena air merupakan nutrient yang menjadi medium untuk nutrient yang lainnya. Oleh karena itu masukan dari nutrient tersebut ditentukan kadarnya dalam cairan dan jumlah cairan (termasuk air) yang diberikan. Sebaliknya air dapat diberikan tanpa disertai nutrient lainnya. Umumnya dapat dikatakan kebutuhan air berhubungan erat dengan intake kalori dan berat jenis urine, yang bergantung kepada banyaknya zat yang terlarut diddalam urine tersebut. Untuk bayi menyusu pada ibunya, masukan air rata-rata 175-200 ml/kgbb/hari dalam triwulan pertama, kemudian menurun menjadi 150-175 ml/kgbb/hari dalam triwulan kedua, 130-140ml/kgbb/hari dalam triwulan ketiga dan 120-140ml/kgbb/hari dalam triwulan terakhiir.

2. ENERGI

Komisi akhli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukakan reguiremen dari kolari harus disesuaikan dengan berat badan selama masa pertumbuhan. Kalori yang diberikan akan digunakan untuk:

1. Metabolisme Basal: bayi membutuhkan 55 kal/kgbb/hari, kemudian pada usia selanjutnya berkurang dan setelah dewasa menjadi 25-30 kal/kgbb/hari. Metabolisme basal meningkat 10% untuk tiap kenaikan suhu 10c.

2. sfecufic Dinamic Action (SDA) ialah kenaikan kalori yang diperlukan diatas keperluan metabolisme basal, yang disebabkan oleh peritiwa makan dan mendernakan makanan. Pada masa bayi rata-rata 7-8% dari seluruh masukan kalori , sedangkan pada anak kira-kira 5% bila diberikan makanan yang biasanya..

3. pembuangan ekskreta (sisa yang tdk terpakai); biasanya tidak lebih dari 10%.

4. aktivitas jasmani: 15-25 kal/kgbb/hari. Pada saat aktif dapat mencapai 50-80 kal/kgbb untuk waktu yang singkat, misalnya saat berolah-raga (atletik, berenang dan sebagainya).

5. pertumbuhan: merupakan jumlah kalori yang tidak digunakan untuk keperluan tersebut diatas dan merupakan kalori yang disimpan.

6. Bergantung pada fese pertumbuhan, pada hari-hari pertumbuhan kira-kira 20-40 kal/kgbb/hari, kemudian berkembang sehingga pada akhir masa bayi menjadi 15-25 kal/kgbb/hari. Pada masa remaja kebutuhan kalori untuk pertumbuhan akan meningkat lagi.

Kalori dalam makanan berasal dari nutrient protein, lemak dan karbohidrat. Setiap gram menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan karbohidrat 4 kalori.

Distribus kalori dalam makanan anak yang dalam keseimbangan diet (balancet diet) ialah 15% berasal dari protein, lemak dan karbohidrat. menurut platt (1961), bila makanan tersebut diukurnilai gizinya dengan net dietary protein calories % atau NDpCals %, maka sesuatu makanan bernilai cukup (adekuat) sbb:

- masa bayi = 8,0

- Anak 1-3 tahun = 7,8

- Anak 4-9 tahun = 5,8

- masa remaja = 8,5

Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebebkan kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.

3. PROTEIN

Nilai gizi protein ditentukan an oleh kadar asam amino asensial.Akan tetapi dalam praktek sehari-hari umumnya dapat ditentukan dari asalnya.Protein hewani biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein nabati.Protein telur dan susu biasanya dipakai sebagai standar untuk nilai gizi protein.

Nilai gizi protein nabati ditenkan asam amino yang kurang (asam amino pembatas), misalnya protein kacang-kacangan kekurangan asam amino sulfur mentionin dan sistim sedangkan protein bahan makanan tepung (cereal) kekurangan lisin.Nilai protein dalam makanan orang Indonesia sehari-hari umumnya diperkirakan 60% daripada nilai gizi protein telur.

Komisi FAO/WHO (1971) tidak lagi menggunakan kebutuhan protein, tetapi menggunakan istilah the safe level of protein intake yaitu jumlah protein yang dianggap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan faal dan memelihara kesehatan untuk hampir semua orang dalam golongan umur tertentu. Angka tersebut lebih tinggi dari pada angka rata-rata rekuiremen protein. Untuk masa bayi, komisi FAO/WHO tersebut tidak memberikan angkanya. Dalam workshop on food dari international congres of paediatrics di Wina (1971) dikemukakan tenteng jumlah yang dianjurkan.

4. LEMAK

Sampai sekarang lemak masih dianggap tidak perlu terdapat dalam jumlah banyak, kecuali untuk asam lemak esensial (asam linoleat dan arakidonat). Untuk masa pertumbuhan yang cepat, lemak dalam makanan mempunyai arti sebagai berikut:

  • Bila lemak kurang dari 20% kalori, maka jumlah protein atau karbohidrat perlu dinaikkan. Dengan demikian mungkin akan mengakibatkan kelebihan beban ginjal dan juga menyebabkan kelebihan beban ginjal dan juga menyebabkan kelebihan kemampuan enzim disakaridase dalam usus, sehingga dapat meyebabkan diare.
  • Lemak merupakan bahan makanan berkalori banyak yang diperlukan untuk memenuhi rekuiremen kalori bayi dan anak.
  • Lemak mengandung asam lemak esensial. Bila kurang dari 0,1% dapat mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok, hambatan pertumbuhan. Di anjurkan sekurang-kurangnya 1% dari pada kalori berasal dari asam linoleat.
  • Lemak merupakan sumber gliserida dan kolestrol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat oleh bayi sekurang-kurangnya sampai 3 bulan.
  • Lemak merupakan zat yang memberikan rasa sedap pada makanan, bahkan juga bagi bayi.
  • Lemak mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E dan K )

5. KARBOHIDRAT

Rekuiremen karbohidrat belum diketahiu dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa .pada usia yang lebih tua kalori dan hidrad arang bertambah jika bayi telah diberi makanan lain,terutama yang mengandung banyak tepung,seperti misalnya bubur susu,nasi tim.

6. Rekuiremen vitamin dan mineral

untuk memelihara kesehatan,rekuiremen bayi dan anak menurut recommended dietary allowance for use in Indonesia yang d keluakan oleh departemen kesehatan Ri pada tahun 1968.

Merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi dan anak.jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak.maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut:

1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan menggunakan data tentanang kebutuhan nutrient.

2. menentukan jenis bahan makanan yang dipili untuk menterjemahkan nutrient yang diperlukan dengan menggunakan daftar posisi nutrient dari berbagai macambahan makanan.

3. menentukan jenis makanan yang akan diolah sesuai dengan hidangan (menu)yang dikehendaki.

4. menentukan jadwal waktu makan dan menentukan hidangan.perlu pula ditentukancara pemberian makan,misalnya dengan cara makan biasa,denganpipa penduga (sonde)dan lain-lain.

5. memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut,perlu dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan ketidak sukaan rhadap suatu makanan.Perhatikan pula bila betul-betul terjadi keadan anoreksia.Bila tidak terdapat sisa makanan ,mungkin makananyang diberikan jumlahnya kurang atau berarti menentukan rekuiremen terlalu renda.kekurangan tersebut perlu diperbaiki pada hari berikutnya,

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk pengaturan makan yang tepat adalah

  1. Umur
  2. Berat badan
  3. Diagonis dari penyakit,tahap serta keadan penyakit.
  4. Keadan mulut sebagai alat penerima makanan.
  5. Kebiasan makan,kesukaan dan ketidak sukaan,akseptabilitas dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang diberikan.Dengan memperharikan dan memperhitungkan fakto-faktor tersebut atas,umumnya tidak akan banyak terjadi kekeliruan dalam mengatur makan untuk seorang bayi dan anak.

PATOFISIOLOGI KATARAK

Usia

Asupan vit.antioksidan yg kurang

Diabetes melitus dalam jangka waktu lama Genetik

obat2 tertentu yg brlebihan Enzim me↓ sinar ultaraviolet

Efek racun rokok&alkohol Warna nukleus menjadi kurang Gizi

coklat kekuningan

Opasitas terdapat densitas

Perubahan fisik dan kimia lensa

hilangnya transparansi

(Penglihatan menjadi distorsi )

Koagulasi

Perub. status kes. Mengaburkan pandangan dgn Prosedur invasif

menghambat jalanx cahaya keretin (Bedah pengangkatan katarak )

Hospitalisai G3 sensori penglihatan

Trauma insisi

Informasi In adekuat

ttg pengobtan Resti infeksi

Kurang pengetahuan

Katarak ekstrasi ekstrakapsuler

Koping individu (merobek kapsul anterior lensa )

In efektif

Nukleus lensa di keluarkan




Ansietas

Trauma insisi / Perdarahan TIO




Nyeri Resti Cedera

komentar

Widget Recent Comments by dedy ari pebriana