Latar Belakang : Beberapa dasawarsa
ini perhatian terhadap janin yang mengalami gangguan pertumbuhan dalam
kandungan sangat meningkat. Hal ini dapat disebabkan masih tingginya angka
kematian perinatal dan neonatal karena masih banyak yang dilahirkan dengan
berat badan lahir yang rendah, kalaupun bayi menjadi
dewasa akan mengalami gangguan pertumbuhan baik fisik maupun mental. Menurut data
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2011 AKI berjumlah 62 orang
dari 49.000, jumlah bayi 49.970, bayi yang meninggal 372, BBLR 83, lain-lain
352.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apakah
ada hubungan umur
ibu dengan kejadian
BBLR di RSUD Abunawas Kota Kendari tahun
2011.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah penelitian analitik
dengan metode Case Control. Populasi
adalah seluruh
bayi yang dilahirkan yang tercatat dalam buku register di RSU Abunawas tahun 211 yang
terdiri dari 74 bayi BBLR dari seluruh bayi yang lahir berjumlah 559 bayi. Sampel yang di peroleh sebanyak 148 responden, dibagi
menjadi dua kelompok yaitu kasus (74 sampel dengan BBLR) dan kontrol (74 sampel
tidak dengan BBLR). Analisis data yang di gunakan adalah univariabel dan
bivariabel dengan rumus chi square.
Hasil Penelitian : berdasarkan analisis data diperoleh bahwa umur Ibu dengan kriteria beresiko yang
mengalami kejadian BBLR sebanyak 19,59% (n=29), dan yang tidak mengalami kejadian
BBLR sebanyak 10,14% (n=15). Hasil uji chi square diperoleh nilai x2hitung =
6,339, nilai OR = 2,535.
Kesimpulan : Umur ibu berhubungan dengan kejadian BBLR dan memengaruhi terjadinya
BBLR.
Kata kunci : BBLR, umur ibu