1. Konsep Dasar Medis
A. Pengertian
Diare adalah keadaan kekerapan dan keenceran buang air besar dimana frekuensinya lebih dari tiga kali per hari dan banyaknya lebih dari 200 – 250 gram.
B. Etiologi
Faktor Infeksi
· Infeksi bakteri : Vibrio coma, Ecserchia coli, Salmonella, Shigella, Compilobacter, Yersenia dan Acromonas.
· Infeksi virus : Entero virus (Virus echo, Coxechasi dan Poliomyelitis), Adeno virus, Rota virus dan Astrovirus.
· Infeksi parasit : Cacing, protozoa dan jamur.
· Infeksi parental, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alatpencernaan, sepertiOtitis Media Akut, Tonsilopharingitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama pada bayi dan anak dibawah 2 tahun.
Bukan faktor infeksi
· Alergi makanan : susu dan protein.
· Gangguan metabolik atau malabsorbsi.
· Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan.
· Obat-obatan seperti antibiotik.
· Penyakit usus seperti Colitis ulserative, crohn disease dan enterocolitis.
· Faktor psikologis : rasa tahut dan cemas.
· Obstruksi usus.
C. Patofisiologi
· Gangguan osmotic
Makanan atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, hal ini menyebabkan isi rongga usus berlebihan sehingga merangsang usus mengeluarkannya (diare).
· Gangguan sekresi
Toxin pada dinding usus meningkatkan sekresi air dan lektrolit kedalam usus, peningkatan isi rongga usus merangsang usus untuk mengeluarkannya.
· Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan. Atau peristaltik yang menurun menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan menyebabkan peradangan pada rongga usus sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat hal ini menyebabkan absorsi rongga usus menurun sehingga terjadilah diare.
D. Klasifikasi diare
Tahapan dehidrasi menurut Ashwill dan Droske (1977) :
Dehidrasi ringan : dimana berat badan menurun 3 – 5 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 ml/kgBB.
Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 – 9 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 – 90 ml/kgBB.
Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan volume cairan yang hilang sama dengan atau lebih dari 100 ml/kgBB.
E. Gejala Klinik
Gejal klinik yang timbul tergantung dari intensitas dan tipe diare, namun secara umum tanda dan gejala yang sering terjadi adalah :
Sering buang air besar lebih dari 3 kali dan dengan jumlah 200 – 250 gr.
Anorexia.
Vomiting.
Feces encer dan terjadi perubahan warna dalam beberapa hari.
Terjadi perubahan tingkah laku seperti rewel, iritabel, lemah, pucat, konvulsi, flasiddity dan merasa nyeri pada saat buang air besar.
Respirasi cepat dan dalam.
Kehilangan cairan/dehidrasi dimana jumlah urine menurun, turgor kulit jelek, kulit kering, terdapat fontanel dan mata yang cekung serta terjadi penurunan tekanan darah.
F. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada anak yang menderita diare adalah :
Dehidrasi
Hipokalemi.
Hipokalsemi
Cardiac disrythmias
Hiponatremi.
Syok hipovolemik
Asidosis.
G. Penatalaksanaan
Dasar-dasar penatalaksanaan diare pada anak adalah : (5 D)
· Dehidrasi.
· Diagnosis.
· Diet.
· Defisiensi disakarida
· Drugs
Pada dehidrasi ringan diberikan :
Oralit + cairan
ASI/susu yang sesuai
Antibiotika (hanya kalau perlu saja)
Pada dehidrasi sedang, penderita tidak perlu dirawat dan diberikan :
Seperti pengobatan dehidrasi ringan
Bila tidak minum ASI :
Kurang dari 1 tahun LLM dengan takaran 1/3, 2/3 penuh ditambah oralit.
Untuk umur 1 tahun lebih , BB 7 kg lebih : teh, biskuit, bubur dan seterusnya selain oralit. Formula susu dihentikan dan baru dimulai lagi secara realimentasi setalah makan nasi.
Pada dehidrasi berat, penderita harus dirawat di RS.
Pengobatan diare lebih mengutamakan pemberian cairan, kalori dan elektrolit yang bisa berupa larutan oralit (garam diare) guna mencegah terjadinya dehidrasi berat, sedangkan antibiotika atau obat lain hanya diberikan bila ada indikasi yang jelas. Spasmolitika dan obstipansia pada diare tidak diberikan karena tidak bermanfaat bahkan dapat memberatkan penyakit.
2. Konsep Dasar Keperawatan
A. Pengkajian
I. Data Umum
Ø Nama Kepala Keluarga : Tn. M
Ø Alamat/ No telp. : Dusun III Desa Mokowu Kec. Konawe
Kab. Konawe
Ø Pekerjaan Kepala Keluarga : Petani
Ø Pendidikan : SMP
Ø Tipe Keluarga : Nuclear Family orang tua, ayah dan ibu
bersama 1 orang anaknya.
Ø Suku/Bangsa : Tolaki/Indonesia
Ø Agama : Islam
Ø Status Sosek Keluarga : Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,-
Ø Aktifitas Rekreasi Keluarga : Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk
rekreasi yaitu nonton TV di rumah.
Ø Komposisi keluarga
No | Nama | L/P | Umur | Hub. | Pend. | Pekerjaan | Status Kesehatan |
1 2 3 | Makmur Muliati Bayu | L P L | 45 39 11 | KK Istri Anak | SMP SD SD | Petani IRT Siswa | Sehat Sehat Sakit |
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
K Tahap perkembangan keluarga saat ini : Pada saat ini Tn. M dan keluarga berada dalam tahap IV yaitu keluarga dengan anak sekolah.
K Tahap perkembangan yang belum terpenuhi : Keluarga Tn. M belum memenuhi tahap perkembangan V, VI dan VII
K Riwayat keluarga inti :
G1 :
G2 :
G3
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Anggota keluarga yang sakit
: Tinggal bersama
Tn. M tinggal bersama satu anaknya, orang tua dari Ny. M masih ada meraka berumur 70 dan 65 tahun sedangkan orang tua dari Tn. M sudah meninggal dunia karena sebab yang tidak diketahui. An. B mengalami sakit diare sejak 2 hari yang lalu sebelum dilakukan pengkajian.
K Riwayat keluarga sebelumnya : kedua orang tua An. B tidak memiliki penyakit genetic namun An. B sering terserang penyakit diare, karena sumber air yang kurang bersih dan tidak memenuhhi syarat kesehatan.
III. Pengkajian Lingkungan
v Karasteristik rumah : Luas bangunan yang ditempati sekitar 72m2 ( 9 x 8m ), terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang tengah, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi. Bangunan rumah berbentuk persegi panjang. Lantai rumah terbuat dari plester semen kasar. dengan penerangan dan ventilasi cukup serta konstruksi yang menjamin sirkulasi udara dapur yang cukup. Sumber air dan air minum menggunakan air yang berasal dari sumur galian namun airnya Nampak keruh dan kurang memenuhi syarat kesehatan.
Denah Rumah keluarga Tn. M
v Karasteristik rumah tangga : Keluarga Tn. M hidup di lingkungan pedesaan. Tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. M adalah penduduk asli yaitu suku tolaki. Penduduk rata-rata berprofesi sebagai petani. Interaksi antar warga banyak dilakukan pada waktu sore hari.
v Mobilitas geografis keluarga : Keluarga Tn. M sudah menempati rumah yang didiaminya sejak awal pernikahannya.
v Perkumpulan dalam keluarga : Keluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti musyawarah dalam keluarga. Keluarga tampak berinteraksi dengan baik.
v Sistem pendukung keluarga : Keluarga Tn. M terdiri dari 3 orang, terdiri dari Tn. M sebagai KK, Ny. M sebagai istri dan An. B sebagai anak tunggal. Fasilitas penunjang kesehatan dari JAMKESMAS.
IV. Struktur Keluarga
v Pola komunikasi keluarga : Antar Anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan cara terbuka.
v Struktur kekuatan keluarga : Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri ayah, ibu dan seorang anak.
v Struktur peran :
ü Tn. M sebagai Kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangganya
ü Ny. M sebagai istri bekerja sebagai ibu rumah tangga .
ü An. B sebagai anak tunggal sekolah di SD kelas 5.
v Nilai dan Norma keluarga : Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam norma agama islam yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya.
V. Fungsi keluarga
§ Fungsi afektif : Keluarga cukup rukun dan perhatian.
§ Fungsi Sosialisasi : Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku social yang baik.
§ Fungsi reproduksi : Tn. M berusia 42 tahun dan Ny. M berusia 40 tahun. Keluarga ini masih masuk dalam fase produktif namun Ibu menggunakan kontrasepsi IUD.
§ Fungsi ekonomi : Tn. M bekerja sebagai petani. Dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya.
§ Fungsi perawatan keluarga : Keluarga kurang mengetahui penyakit yang di derita oleh An. B sehingga orang tua dari An. B tidak berusaha mencari pengobatan.
VI. Stress dan Koping Keluarga
Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Keluarga Tn. M memiliki stressor jangka pendek ketika anaknya sakit namun keluarga ini kurang mengetahui cara mengatasinya. Keluarga tidak memiliki stressor jangka panjang.
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga kurang dapat mengahadapi stressor yang terjadi.
Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi masalah biasanya keluarga berdiskusi antar anggota keluarga.
Strategi adaptasi yang difungsionalkan
Keluarga Tn. M tidak mengalami strategi adaptasi yang fungsional.
VII. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi sebagai klien dan sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga.
Keadaan umum keluarga Tn. M masing-masing dalam keadaan compos mentis, makan dan minum masih dalam batas normal begitu pula dengan aktivitas sehari-harinya.
No | Pemeriksaan fisik | Tn. M | Ny. M | An. B |
1. | Kepala | Dalam keadaan normal | Dalam keadaan normal | Dalam keadaan normal |
2. | Leher | leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma).
| leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma). | Tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis |
3. | Mata | Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan jelas
| Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan jelas
| Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan normal |
4. | Telinga | Fungsi pendengaran baik
| Fungsi pendengaran baik
| Fungsi pendengaran baik |
5. | Hidung | Tidak ada kelainan yang ditemukan
| Tidak ada kelainan yang ditemukan
| Tidak ada kelainan yang ditemukan |
6. | Mulut | Tidak ada kelainan | Tidak ada kelainan | Tidak ada kelainan |
7. | Dada
| Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-) | Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-) | Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-) |
8. | Abdomen
| Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik, tidak ada bekas luka operasi
| Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik, tidak ada bekas luka operasi | Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, kadang-kadang kembung, pergerakan peristaltik usus meningkat, tidak ada bekas luka operasi |
9. | TTV | TD: 120/90 mmHg R: 20x/menit N: 84x/menit S: 370C | TD: 110/80 R: 20x/menit N: 85x/menit S: 370C | TD: 105/63 R: 15x/menit N: 72x/menit S: 370C |
VIII. Harapan dan Keluarga
Keluarga Tn. M dan Ny. M berharap An. B segera sembuh.
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit b/d kurang terpaparnya informasi mengenai kesehatan
2. Lingkungan yang kurang memenuhi standar kesehatan b/d sumber air yang keruh
3. Perilaku mencari pertolongan kesehatan b/d penurunan kesehatan anak
ANALISA DATA
D A T A | Masalah Kesehatan | Masalah Keperawatan |
DS : § Ibu mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang diderita anaknya DO : § Keluarga Nampak bertanya-tanya mengenai penyakit yang di derita An. b |
Kurang pengetahuan | Kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit b/d kurang terpaparnya informasi mengenai kesehatan |
DS : § Ibu mengatakan sumber air yang digunakan oleh keluarga sangat keruh DO : § Terlihat sumber air sangat keruh § Airnya tidah jernih |
Kesehatan lingkungan |
Lingkungan yang kurang memenuhi standar kesehatan b/d sumber air yang keruh |
DS : § Keluarga klien mengatakan ingin mencari bantuan kesehatan. DO : § Keluarga berusaha mencari informasi mengenai bantuan kesehatan. |
Perilaku mencari bantuan kesehatan |
Perilaku mencari pertolongan kesehatan b/d penurunan kesehatan anak |
SKORING
1. Kurang pengetahuan
Kriteria | Skor | Perhitungan | Pembenaran |
1. sifat masalah
2. kemungkinan masalah dapat diubah 3. Potensi masalah untuk dicegah 4. Menonjolnya masalah | 1
2
1
1 | 3/3 X 1
2/2 X 1
3/3 X 1
1/2 X 1 | Aktual, Keluarga tidak mengetahui penyebab penyakit An. B Dengan mudah, jika keluarga diberitahu penyebab penyakit An. B sedang, masalah sudah diketahui dengan diberikan penyuluhan Keluarga menyadari dan perlu mengatasi masalah tersebut |
Total Skor | 4 1/2 |
|
2. Kesehatan lingkungan
Kriteria | Skor | Perhitungan | Pembenaran |
1. sifat masalah
2. kemungkinan masalah dapat diubah 3. Potensi masalah untuk dicegah 4. Menonjolnya masalah | 1
2
1
1 | 2/3 x 1
2/2 x 2
3/3 x 1
2/2 x 1
| Potensial, akan muncul kesalahan terapi bila terus berlanjut Mudah, bila diberikan penjelasan yang akurat mengenai pentingnya kebersihan lingkungan Tinggi, masalah sudah diketahui dan dapat dicegah dengan penyuluhan Keluarga menyadari dan berusaha menjaga kebersihan lingkungan |
Total Skor | 4,66 |
|
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan
Kriteria | Skor | Perhitungan | Pembenaran |
1. sifat masalah
2. kemungkinan masalah dapat diubah 3. Potensi masalah untuk dicegah
4. Menonjolnya masalah | 1
2
1
1 | 1/3 x 1
2/2 x 2
3/3 x 1
1/2 x 1
| Sejahtera, keluarga telah mampu meningkatkan status kesehatan keluarganya Mudah, bila selalu diberikan motivasi mengenai pentingnya menjaga pola makan sehari-hari Tinggi, masalah sudah diketahui dan tinggal diberikan dukungan terhadap keluarga Ada masalah namun keluarga telah mampu mengatasinya |
Total Skor | 3,83 |
|
Prioritas masalah kesehatan
1. Lingkungan yang kurang memenuhi standar kesehatan b/d sumber air yang keruh
2. Kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit b/d kurang terpaparnya informasi mengenai kesehatan
3. Perilaku mencari pertolongan kesehatan b/d penurunan kesehatan anak
KRITERIA KELUARGA MANDIRI SEBELUM INTERVENSI
PERILAKU KM-II
Menerima petugas puskesmas V
Menerima yankes sesuai rencana V
Menyatakan masalah secara benar V
Memanfaatkan sarkes sesuai anjuran V
KRITERIA KELUARGA MANDIRI SESUDAH INTERVENSI
PERILAKU KM-III
Menerima petugas puskesmas V
Menerima yankes sesuai rencana V
Menyatakan masalah secara benar V
Memanfaatkan sarkes sesuai anjuran V
Melaksanakan perawatan sederhana V
sesuai anjuran
Melaksanakan tindakan pencegahan V
secara aktif
bg leh mnta gk?????
ReplyDelete