Thursday, May 12, 2011

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ( DIARE)

1. Konsep Dasar Medis

A. Pengertian

Diare adalah keadaan kekerapan dan keenceran buang air besar dimana frekuensinya lebih dari tiga kali per hari dan banyaknya lebih dari 200 – 250 gram.

B. Etiologi

Faktor Infeksi

· Infeksi bakteri : Vibrio coma, Ecserchia coli, Salmonella, Shigella, Compilobacter, Yersenia dan Acromonas.

· Infeksi virus : Entero virus (Virus echo, Coxechasi dan Poliomyelitis), Adeno virus, Rota virus dan Astrovirus.

· Infeksi parasit : Cacing, protozoa dan jamur.

· Infeksi parental, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alatpencernaan, sepertiOtitis Media Akut, Tonsilopharingitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama pada bayi dan anak dibawah 2 tahun.

Bukan faktor infeksi

· Alergi makanan : susu dan protein.

· Gangguan metabolik atau malabsorbsi.

· Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan.

· Obat-obatan seperti antibiotik.

· Penyakit usus seperti Colitis ulserative, crohn disease dan enterocolitis.

· Faktor psikologis : rasa tahut dan cemas.

· Obstruksi usus.

C. Patofisiologi

· Gangguan osmotic

Makanan atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, hal ini menyebabkan isi rongga usus berlebihan sehingga merangsang usus mengeluarkannya (diare).

· Gangguan sekresi

Toxin pada dinding usus meningkatkan sekresi air dan lektrolit kedalam usus, peningkatan isi rongga usus merangsang usus untuk mengeluarkannya.

· Gangguan motalitas usus

Hyperperistaltik menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan. Atau peristaltik yang menurun menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan menyebabkan peradangan pada rongga usus sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat hal ini menyebabkan absorsi rongga usus menurun sehingga terjadilah diare.

D. Klasifikasi diare

Tahapan dehidrasi menurut Ashwill dan Droske (1977) :

Dehidrasi ringan : dimana berat badan menurun 3 – 5 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 ml/kgBB.

Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 – 9 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 – 90 ml/kgBB.

Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan volume cairan yang hilang sama dengan atau lebih dari 100 ml/kgBB.

E. Gejala Klinik

Gejal klinik yang timbul tergantung dari intensitas dan tipe diare, namun secara umum tanda dan gejala yang sering terjadi adalah :

Sering buang air besar lebih dari 3 kali dan dengan jumlah 200 – 250 gr.

Anorexia.

Vomiting.

Feces encer dan terjadi perubahan warna dalam beberapa hari.

Terjadi perubahan tingkah laku seperti rewel, iritabel, lemah, pucat, konvulsi, flasiddity dan merasa nyeri pada saat buang air besar.

Respirasi cepat dan dalam.

Kehilangan cairan/dehidrasi dimana jumlah urine menurun, turgor kulit jelek, kulit kering, terdapat fontanel dan mata yang cekung serta terjadi penurunan tekanan darah.

F. Komplikasi

Komplikasi yang sering terjadi pada anak yang menderita diare adalah :

Dehidrasi

Hipokalemi.

Hipokalsemi

Cardiac disrythmias

Hiponatremi.

Syok hipovolemik

Asidosis.

G. Penatalaksanaan

Dasar-dasar penatalaksanaan diare pada anak adalah : (5 D)

· Dehidrasi.

· Diagnosis.

· Diet.

· Defisiensi disakarida

· Drugs

Pada dehidrasi ringan diberikan :

Oralit + cairan

ASI/susu yang sesuai

Antibiotika (hanya kalau perlu saja)

Pada dehidrasi sedang, penderita tidak perlu dirawat dan diberikan :

Seperti pengobatan dehidrasi ringan

Bila tidak minum ASI :

Kurang dari 1 tahun LLM dengan takaran 1/3, 2/3 penuh ditambah oralit.

Untuk umur 1 tahun lebih , BB 7 kg lebih : teh, biskuit, bubur dan seterusnya selain oralit. Formula susu dihentikan dan baru dimulai lagi secara realimentasi setalah makan nasi.

Pada dehidrasi berat, penderita harus dirawat di RS.

Pengobatan diare lebih mengutamakan pemberian cairan, kalori dan elektrolit yang bisa berupa larutan oralit (garam diare) guna mencegah terjadinya dehidrasi berat, sedangkan antibiotika atau obat lain hanya diberikan bila ada indikasi yang jelas. Spasmolitika dan obstipansia pada diare tidak diberikan karena tidak bermanfaat bahkan dapat memberatkan penyakit.

2. Konsep Dasar Keperawatan

A. Pengkajian

I. Data Umum

Ø Nama Kepala Keluarga : Tn. M

Ø Alamat/ No telp. : Dusun III Desa Mokowu Kec. Konawe

Kab. Konawe

Ø Pekerjaan Kepala Keluarga : Petani

Ø Pendidikan : SMP

Ø Tipe Keluarga : Nuclear Family orang tua, ayah dan ibu

bersama 1 orang anaknya.

Ø Suku/Bangsa : Tolaki/Indonesia

Ø Agama : Islam

Ø Status Sosek Keluarga : Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,-

Ø Aktifitas Rekreasi Keluarga : Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk

rekreasi yaitu nonton TV di rumah.

Ø Komposisi keluarga

No

Nama

L/P

Umur

Hub.

Pend.

Pekerjaan

Status Kesehatan

1

2

3

Makmur

Muliati

Bayu

L

P

L

45

39

11

KK

Istri

Anak

SMP

SD

SD

Petani

IRT

Siswa

Sehat

Sehat

Sakit

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

K Tahap perkembangan keluarga saat ini : Pada saat ini Tn. M dan keluarga berada dalam tahap IV yaitu keluarga dengan anak sekolah.

K Tahap perkembangan yang belum terpenuhi : Keluarga Tn. M belum memenuhi tahap perkembangan V, VI dan VII

K Rounded Rectangle: 70Oval: 65Riwayat keluarga inti :

G1 :










Rounded Rectangle: 40Rounded Rectangle: 48Rounded Rectangle: 42Oval: 54Oval: 40

G2 :















Oval: 11

G3


Keterangan :

: Laki-laki

Oval:

: Perempuan

: Meninggal dunia




: Anggota keluarga yang sakit

: Tinggal bersama

Tn. M tinggal bersama satu anaknya, orang tua dari Ny. M masih ada meraka berumur 70 dan 65 tahun sedangkan orang tua dari Tn. M sudah meninggal dunia karena sebab yang tidak diketahui. An. B mengalami sakit diare sejak 2 hari yang lalu sebelum dilakukan pengkajian.

K Riwayat keluarga sebelumnya : kedua orang tua An. B tidak memiliki penyakit genetic namun An. B sering terserang penyakit diare, karena sumber air yang kurang bersih dan tidak memenuhhi syarat kesehatan.

III. Pengkajian Lingkungan

v Karasteristik rumah : Luas bangunan yang ditempati sekitar 72m2 ( 9 x 8m ), terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang tengah, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi. Bangunan rumah berbentuk persegi panjang. Lantai rumah terbuat dari plester semen kasar. dengan penerangan dan ventilasi cukup serta konstruksi yang menjamin sirkulasi udara dapur yang cukup. Sumber air dan air minum menggunakan air yang berasal dari sumur galian namun airnya Nampak keruh dan kurang memenuhi syarat kesehatan.

















Rounded Rectangle: R.TAMU

Rounded Rectangle: K. TIDUR














Denah Rumah keluarga Tn. M

v Karasteristik rumah tangga : Keluarga Tn. M hidup di lingkungan pedesaan. Tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. M adalah penduduk asli yaitu suku tolaki. Penduduk rata-rata berprofesi sebagai petani. Interaksi antar warga banyak dilakukan pada waktu sore hari.

v Mobilitas geografis keluarga : Keluarga Tn. M sudah menempati rumah yang didiaminya sejak awal pernikahannya.

v Perkumpulan dalam keluarga : Keluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti musyawarah dalam keluarga. Keluarga tampak berinteraksi dengan baik.

v Sistem pendukung keluarga : Keluarga Tn. M terdiri dari 3 orang, terdiri dari Tn. M sebagai KK, Ny. M sebagai istri dan An. B sebagai anak tunggal. Fasilitas penunjang kesehatan dari JAMKESMAS.

IV. Struktur Keluarga

v Pola komunikasi keluarga : Antar Anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan cara terbuka.

v Struktur kekuatan keluarga : Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri ayah, ibu dan seorang anak.

v Struktur peran :

ü Tn. M sebagai Kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangganya

ü Ny. M sebagai istri bekerja sebagai ibu rumah tangga .

ü An. B sebagai anak tunggal sekolah di SD kelas 5.

v Nilai dan Norma keluarga : Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam norma agama islam yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya.

V. Fungsi keluarga

§ Fungsi afektif : Keluarga cukup rukun dan perhatian.

§ Fungsi Sosialisasi : Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku social yang baik.

§ Fungsi reproduksi : Tn. M berusia 42 tahun dan Ny. M berusia 40 tahun. Keluarga ini masih masuk dalam fase produktif namun Ibu menggunakan kontrasepsi IUD.

§ Fungsi ekonomi : Tn. M bekerja sebagai petani. Dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya.

§ Fungsi perawatan keluarga : Keluarga kurang mengetahui penyakit yang di derita oleh An. B sehingga orang tua dari An. B tidak berusaha mencari pengobatan.

VI. Stress dan Koping Keluarga

* Stressor jangka pendek dan jangka panjang

Keluarga Tn. M memiliki stressor jangka pendek ketika anaknya sakit namun keluarga ini kurang mengetahui cara mengatasinya. Keluarga tidak memiliki stressor jangka panjang.

* Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Keluarga kurang dapat mengahadapi stressor yang terjadi.

* Strategi koping yang digunakan

Dalam menghadapi masalah biasanya keluarga berdiskusi antar anggota keluarga.

* Strategi adaptasi yang difungsionalkan

Keluarga Tn. M tidak mengalami strategi adaptasi yang fungsional.

VII. Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi sebagai klien dan sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga.

Keadaan umum keluarga Tn. M masing-masing dalam keadaan compos mentis, makan dan minum masih dalam batas normal begitu pula dengan aktivitas sehari-harinya.

No

Pemeriksaan fisik

Tn. M

Ny. M

An. B

1.

Kepala

Dalam keadaan normal

Dalam keadaan normal

Dalam keadaan normal

2.

Leher

leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma).

leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma).

Tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis

3.

Mata

Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan jelas

Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan jelas

Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan normal

4.

Telinga

Fungsi pendengaran baik

Fungsi pendengaran baik

Fungsi pendengaran baik

5.

Hidung

Tidak ada kelainan yang ditemukan

Tidak ada kelainan yang ditemukan

Tidak ada kelainan yang ditemukan

6.

Mulut

Tidak ada kelainan

Tidak ada kelainan

Tidak ada kelainan

7.

Dada

Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-)

Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-)

Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-)

8.

Abdomen

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik, tidak ada bekas luka operasi

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik, tidak ada bekas luka operasi

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, kadang-kadang kembung, pergerakan peristaltik usus meningkat, tidak ada bekas luka operasi

9.

TTV

TD: 120/90 mmHg

R: 20x/menit

N: 84x/menit

S: 370C

TD: 110/80

R: 20x/menit

N: 85x/menit

S: 370C

TD: 105/63

R: 15x/menit

N: 72x/menit

S: 370C

VIII. Harapan dan Keluarga

Keluarga Tn. M dan Ny. M berharap An. B segera sembuh.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit b/d kurang terpaparnya informasi mengenai kesehatan

2. Lingkungan yang kurang memenuhi standar kesehatan b/d sumber air yang keruh

3. Perilaku mencari pertolongan kesehatan b/d penurunan kesehatan anak

ANALISA DATA

D A T A

Masalah Kesehatan

Masalah Keperawatan

DS :

§ Ibu mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang diderita anaknya

DO :

§ Keluarga Nampak bertanya-tanya mengenai penyakit yang di derita An. b

Kurang pengetahuan

Kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit b/d kurang terpaparnya informasi mengenai kesehatan

DS :

§ Ibu mengatakan sumber air yang digunakan oleh keluarga sangat keruh

DO :

§ Terlihat sumber air sangat keruh

§ Airnya tidah jernih

Kesehatan lingkungan

Lingkungan yang kurang memenuhi standar kesehatan b/d sumber air yang keruh

DS :

§ Keluarga klien mengatakan ingin mencari bantuan kesehatan.

DO :

§ Keluarga berusaha mencari informasi mengenai bantuan kesehatan.

Perilaku mencari bantuan kesehatan

Perilaku mencari pertolongan kesehatan b/d penurunan kesehatan anak

SKORING

1. Kurang pengetahuan

Kriteria

Skor

Perhitungan

Pembenaran

1. sifat masalah

2. kemungkinan masalah dapat diubah

3. Potensi masalah untuk dicegah

4. Menonjolnya masalah

1

2

1

1

3/3 X 1

2/2 X 1

3/3 X 1

1/2 X 1

Aktual, Keluarga tidak mengetahui penyebab penyakit An. B

Dengan mudah, jika keluarga diberitahu penyebab penyakit An. B

sedang, masalah sudah diketahui dengan diberikan penyuluhan

Keluarga menyadari dan perlu mengatasi masalah tersebut

Total Skor

4 1/2

2. Kesehatan lingkungan

Kriteria

Skor

Perhitungan

Pembenaran

1. sifat masalah

2. kemungkinan masalah dapat diubah

3. Potensi masalah untuk dicegah

4. Menonjolnya masalah

1

2

1

1

2/3 x 1

2/2 x 2

3/3 x 1

2/2 x 1

Potensial, akan muncul kesalahan terapi bila terus berlanjut

Mudah, bila diberikan penjelasan yang akurat mengenai pentingnya kebersihan lingkungan

Tinggi, masalah sudah diketahui dan dapat dicegah dengan penyuluhan

Keluarga menyadari dan berusaha menjaga kebersihan lingkungan

Total Skor

4,66

3. Perubahan pemeliharaan kesehatan

Kriteria

Skor

Perhitungan

Pembenaran

1. sifat masalah

2. kemungkinan masalah dapat diubah

3. Potensi masalah untuk dicegah

4. Menonjolnya masalah

1

2

1

1

1/3 x 1

2/2 x 2

3/3 x 1

1/2 x 1

Sejahtera, keluarga telah mampu meningkatkan status kesehatan keluarganya

Mudah, bila selalu diberikan motivasi mengenai pentingnya menjaga pola makan sehari-hari

Tinggi, masalah sudah diketahui dan tinggal diberikan dukungan terhadap keluarga

Ada masalah namun keluarga telah mampu mengatasinya

Total Skor

3,83

Prioritas masalah kesehatan

1. Lingkungan yang kurang memenuhi standar kesehatan b/d sumber air yang keruh

2. Kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit b/d kurang terpaparnya informasi mengenai kesehatan

3. Perilaku mencari pertolongan kesehatan b/d penurunan kesehatan anak

KRITERIA KELUARGA MANDIRI SEBELUM INTERVENSI

PERILAKU KM-II

Menerima petugas puskesmas V

Menerima yankes sesuai rencana V

Menyatakan masalah secara benar V

Memanfaatkan sarkes sesuai anjuran V

KRITERIA KELUARGA MANDIRI SESUDAH INTERVENSI

PERILAKU KM-III

Menerima petugas puskesmas V

Menerima yankes sesuai rencana V

Menyatakan masalah secara benar V

Memanfaatkan sarkes sesuai anjuran V

Melaksanakan perawatan sederhana V

sesuai anjuran

Melaksanakan tindakan pencegahan V

secara aktif

1 comment:

komentar

Widget Recent Comments by dedy ari pebriana